Penelitian
menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari kehidupan adalah Sel.
Kata "sel" itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke
yang berarti "kotak-kotak kosong", setelah ia mengamati
sayatan gabus dengan mikroskop.
Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang
dinamakan Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai
oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes Purkinje protoplasma
dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma
Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian
yang memegang peranan penting dalam sel,Rudolf Virchow mengemukakan
sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E Cellula).
ANATOMI
DAN FISIOLOGI SEL
Secara
anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma dan Organel Sel.
3. Inti Sel (Nukleus).
1. Selaput Plasma (Plasmalemma)
Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang
tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari
senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).
Lipoprotein
ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam
urutannya adalah:
Protein - Lipid - Protein Þ Trilaminer
Layer
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein
bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput
plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori
dari Overton).
Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul
tertentu saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi
zat dari sel yang satu ke sel yang lain.
Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih
ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang
disebut Dinding Sel (Cell Wall).
Dinding
sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara
kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel
Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat
seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain
Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah
yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat
penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya
hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
2.
Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk
cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma),
sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan
Organel Sel.
Penyusun
utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut
zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.
Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma
dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
Gbr.
a. Ultrastruktur Sel Hewan, b. Ultrastruktur Sel Tumbuhan
Organel
Sel tersebut antara lain :
a. Retikulum Endoplasma (RE.)
Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di
inti sel.
Dikenal dua jenis RE yaitu :
• RE. Granuler (Rough E.R)
• RE. Agranuler (Smooth E.R)
Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam
sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop
elektron.
b. Ribosom (Ergastoplasma)
Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel
besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula
yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi
di dalam sel.
Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
c. Miitokondria (The Power House)
Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis
membran.
Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista
Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang
menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu mitokondria diberi
julukan "The Power House".
d. Lisosom
Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan
enzim pencernaan seluler. Salah satu enzi nnya itu bernama Lisozym.
e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)
Organel ini dihubungkan dengan fungsi ekskresi sel, dan
struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya
biasa.
Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan
fungsi ekskresi, misalnya ginjal.
J. Sentrosom (Sentriol)
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan
sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda
kutub dalam mitosis dan meiosis.
Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron.
g.
Plastida
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga
jenis plastida yaitu :
1. Lekoplas
(plastida
berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan),
terdiri
dari:
•
Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan,
•
Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak).
•
Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2. Kloroplas
yaitu
plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan
klorofil
dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3. Kromoplas
yaitu
plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
•
Karotin (kuning)
•
Fikodanin (biru)
•
Fikosantin (kuning)
•
Fikoeritrin (merah)
h. Vakuola (RonggaSel)
Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel.
Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput
pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas
Vakuola berisi :
• garam-garam organik
• glikosida
• tanin (zat penyamak)
• minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine
pada mawar
Zingiberine
pada jahe)
• alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan
lain-lain)
• enzim
• butir-butir pati
Pada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola
non kontraktil.
i. Mikrotubulus
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan
bentuk sel dan sebagai "rangka sel".
Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan
Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela
dan Silia.
j. Mikrofilamen
Seperti Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari
komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada
otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel.
k. Peroksisom (Badan Mikro)
Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi
dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan
katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
3.
Inti Sel (Nukleus)
Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu :
• Selapue Inti (Karioteka)
• Nukleoplasma (Kariolimfa)
• Kromatin / Kromosom
• Nukleolus(anak inti).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan
sel yaitu :
• Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput
inti), misalnya dijumpai
pada
bakteri, ganggang biru.
• Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti).
Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan)
sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN
yang mengatur sintesis protein.
Reproduksi
Sel Kita
mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan
Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis
adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung
tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini
banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya
pada bakteri, ganggang biru.
MITOSIS
adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui
tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase.
Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa
istirahat sel yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk
tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan
sintesis bahan-bahan inti.
Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada mitosis
adalah sebagai berikut:
1. Profase :
pada
tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin
menebal
menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi
kromatid.
2. Metafase:
pada
tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang
pembelahan
(bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom
/kromatid
mudah diamati dan dipelajari.
3. Anafase:
pada
fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju
ke kutub-kutub pembelahan sel.
4. Telofase:
pada
tahap ini terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti
menjadi
dua bagian) dan SITOKINESIS (pembagian sitoplasma
menjadi
dua bagian).
Meiosis
(Pembelahan Reduksi) adalah reproduksi sel melalui tahap-tahap
pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi
pengurangan (reduksi) jumlah kromosom.
Meiosis terbagi menjadi due tahap besar yaitu Meiosis I dan
Meiosis II Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi
menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Secara lengkap pembagian
tahap pada pembelahan reduksi adalah sebagai berikut :
Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara
telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface).
Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I
barulah terdapat fase istirahat atau interface.
PERBEDAAN
ANTARA MITOSIS DENGAN MEIOSIS
Aspek
yang dibedakan
|
Mitosis
|
Meiosis
|
Tujuan |
Untuk
pertumbuhan |
Sifat
mempertahan-kan diploid |
Hasil
pembelahan |
2
sel anak |
4
sel anak |
Sifat
sel anak |
diploid
(2n) |
haploid
(n) |
Tempat
terjadinya |
sel
somatis |
sel gonad |
Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan
gamet, yaitu Oogenesis dan Speatogenesis. Sedangkan pada
tumbahan dikenal Makrosporogenesis (Megasporogenesis) dan
Mikrosporogenesis.
Metabolisme
Sel Sel
merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat
menjalankan aktivitas hidup, di antaranya metabolisme.
Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis,
karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.
Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:
1.
Anabolisme/AsimilasI/Sintesis,
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan
energi tinggi.
Contoh : fotosintesis (asimilasi C)
energi
cahaya
6 CO2 + 6 H2O
———————————>
C6H1206
+ 6 02
klorofil
glukosa
(energi
kimia)
Pada
kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya
sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi
potensial, berupa ikatan senyawa organik pada glukosa. Dengan
bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien.
Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya
disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut
reaksi endoterm.
2.
Katabolisme (Dissimilasi),
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang
tersimpan dalam senyawa organik tersebut.
Contoh:
enzim
C6H12O6
+ 6 O2 ———————————>
6 CO2 + 6 H2O
+ 686 KKal.
energi kimia
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi
pelepasan energi sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu
reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik.
Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm.
Molekul
Yang Terlibat Dalam Metabolisme 1.
ENZIM
Enzim merupakan biokatalisator / katalisator organik yang
dihasilkan oleh sel. Struktur enzim terdiri dari:
•
Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang
akan
rusak
bila suhu terlampau panas(termolabil).
•
Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang tidak
tersusun
dari
protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik
yang
disebut KOENZIM. Molekul gugus prostetik lebih kecil dan
tahan
panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan
sebagai
stabilisator agarenzim tetap aktif. Koenzim yang terkenal pada
rantai
pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid
Adenin
Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukleotida), SITOKROM.
Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang
berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel,
tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam
sel. Reaksi yang dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi,
pertumbuhan dan perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi,
nitrogen, dan pencernaan.
Sifat-sifat
enzim
Enzim mempunyai sifat-siat sebagai berikut:
1. Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
2. Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º
C, karena
enzim
tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.
3. Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat
pada
enzim.
4. Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya
sangat
cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.
5. Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel
(ektoenzim),
contoh ektoenzim: amilase,maltase.
6. Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun
ada
juga
yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, meng-
katalisis
pembentukan dan penguraian lemak.
lipase
Lemak + H2O ———————————>
Asam lemak + Gliserol
7. Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian
yang aktif
(permukaan
tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan
permukaan
substrat tertentu.
8. Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non
protein
tambahan yang disebut kofaktor.
Gbr.
Penghambatan Reversible terhadap kerja enzim
Pada reaksis enzimatis terdapat zat yang mempengarahi reaksi,
yakni aktivator dan inhibitor, aktivator dapat mempercepat
jalannya reaksi,
2+
2+
contoh aktivator enzim: ion Mg, Ca, zat organik seperti koenzim-A.
Inhibitor akan menghambat jalannya reaksi enzim. Contoh inhibitor
: CO, Arsen, Hg, Sianida.
2. ATP (Adenosin Tri Phosphat)
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan
tiga molekulfosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil,
mudah melepaskan gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai
molekul berenergi tinggi.
Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan
pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan
ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik.
Katabolisme Katabolisme
adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang
mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung
energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan
energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran
suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses
respirad, bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut
fermentasi.
Contoh Respirasi : C6H12O6
+ O2 ——————>
6CO2 + 6H2O + 688KKal.
(glukosa)
Contoh Fermentasi :C6H1206
——————> 2C2H5OH
+ 2CO2 + Energi.
(glukosa)
(etanol)
Respirasi Respirasi
yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat
sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen.
Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan
kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.
Contoh:
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:
C6H,206 + 6 02 ———————————>
6 H2O + 6 CO2 + Energi
(gluLosa)
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20
+ CO2 + Energi, melalui tiga tahap :
1. Glikolisis.
2. Daur Krebs.
3. Transpor elektron respirasi.
1. Glikolids:
Peristiwa perubahan :
Glukosa Þ
Glulosa - 6 - fosfat Þ
Fruktosa 1,6 difosfat Þ
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Þ
Asam piravat.
Jadi hasil dari glikolisis :
1.1. 2 molekul asam piravat.
1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi
tinggi.
1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.
2. Daur Krebs (daur trikarbekdlat):
Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan
pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2
dan H2O serta energi kimia
Gbr.
Bagan reaksi pada siklus Krebs
3.
Rantai Transportasi Elektron Respiratori:
Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa
sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan
FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan
adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem
pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan
respirasi selain CO2.
Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar
tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada
peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi.
Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas
sebagai berikut:
PROSES AKSEPTOR
ATP
1. Glikolisis:
Glukosa
——> 2 asam piruvat 2
NADH 2
ATP
2. Siklus Krebs:
2 asetil
piruvat ——> 2 asetil KoA + 2 C02 2
NADH 2
ATP
2 asetil
KoA ——> 4 CO2 6
NADH 2
PADH2
3. Rantai trsnspor elektron respirator:
10
NADH + 502 ——> 10
NAD+ + 10 H20 30
ATP
2 FADH2
+ O2 ——> 2 PAD + 2 H20 4
ATP
Total
38 ATP
Kesimpulan :
Pembongkaran 1 mol glukosa (C6H1206)
+ O2 ——> 6 H20
+ 6 CO2 menghasilkan energi sebanyak 38
ATP.
Fermentasi
Pada
kebanyakan tumbuhan den hewan respirasi yang berlangsung adalah
respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob
terhambat pada sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut
melangsungkan proses fermentasi yaitu proses pembebasan energi
tanpa adanya oksigen, nama lainnya adalah respirasi anaerob.
Dari hasil akhir fermentasi, dibedakan menjadi fermentasi asam
laktat/asam susu dan fermentasi alkohol.
A. Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat yaitu fermentasi dimana hasil akhirnya
adalah asam laktat. Peristiwa ini dapat terjadi di otot dalam
kondisi anaerob.
Reaksinya: C6H12O6
————> 2 C2H5OCOOH
+ Energi
enzim
Prosesnya :
1. Glukosa ————> asam piruvat
(proses Glikolisis).
enzim
C6H12O6
————> 2 C2H3OCOOH
+ Energi
2. Dehidrogenasi asam piravat akan terbentuk asam laktat.
2 C2H3OCOOH + 2 NADH2
————> 2 C2H5OCOOH
+ 2 NAD
piruvat
dehidrogenasa
Energi yang terbentak dari glikolisis hingga terbentuk asam laktat
:
8 ATP — 2 NADH2 = 8 - 2(3 ATP) = 2
ATP.
B.
Fermentasi Alkohol
Pada beberapa mikroba peristiwa pembebasan energi terlaksana karena
asam piruvat diubah menjadi asam asetat + CO2
selanjutaya asam asetat diabah menjadi alkohol.
Dalam fermentasi alkohol, satu molekul glukosa hanya dapat menghasilkan
2 molekul ATP, bandingkan dengan respirasi aerob, satu molekul
glukosa mampu menghasilkan 38 molekul ATP.
Reaksinya :
1. Gula (C6H12O6)
————> asam piruvat (glikolisis)
2. Dekarbeksilasi asam piruvat.
Asampiruvat ————————————————————>
asetaldehid + CO2.
piruvat
dekarboksilase
(CH3CHO)
3. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol
(etanol).
2
CH3CHO + 2 NADH2 —————————————————>
2 C2HsOH + 2 NAD.
alkohol
dehidrogenase
enzim
Ringkasan reaksi :
C6H12O6
—————>
2 C2H5OH + 2 CO2
+ 2 NADH2 + Energi
C. Fermentasi Asam Cuka
Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang
berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh
bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan substrat
etanol.
Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan
oleh fermentasi alkohol secara anaerob.
Reaksi:
aerob
C6H12O6
—————>
2 C2H5OH ———————————————>
2 CH3COOH + H2O +
116 kal
(glukosa)
bakteri
asam cuka
asam cuka.
Anabolisme
Anabolisme
adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis
atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi
cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.
1. Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan
dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya
alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah
(tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu
dan ultra ungu (tidak kelihatan).
Yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya
tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak
digunakan dalam fotosintesis.
Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen
sebagai hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur,
oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis
adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh
tumbuhan.
Untuk
membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan energi cahaya
matahari, dapat dilakukan percobaan Ingenhousz.
2. Pigmen Fotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik.
Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang,
pada keduanya mengandung kloroplast yang mengandung klorofil /
pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang
mampu menyerap energi cahaya matahari.
Dilihat
dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi
ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran
tersebut membentak suatu sistem membran tilakoid yang berwujud
sebagai suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung
tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa yang
disebut grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan
pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam
tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis
berlangsung di stroma.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara
lain :
1.
Gen :
bila
gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki
klorofil.
2. Cahaya :
beberapa
tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya,
tanaman
lain tidak memerlukan cahaya.
3.
Unsur N. Mg, Fe :
merupakan
unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
4. Air :
bila kekurangan
air akan terjadi desintegrasi klorofil.
Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari
yang ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi
hidrogen dan oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi
terang).
H2
yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2,
sedang O2 tetap dalam keadaan bebas. Menurut
Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2
oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan
cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap NADPH2
akan bereaksi dengan CO2 dalam bentuk H+ menjadi
CH20.
CO2 + 2 NADPH2 + O2
————> 2 NADP
+ H2 + CO+ O + H2 +
O2
Ringkasnya :
Reaksi terang :2
H20 ——>
2 NADPH2 + O2
Reaksi gelap :CO2
+ 2 NADPH2 + O2——>NADP
+ H2 + CO + O + H2 +O2
atau
2 H2O + CO2 ——>
CH2O + O2
atau
12 H2O + 6 CO2 ——>
C6H12O6
+ 6 O2
3. Kemosintesis
Tidak
semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai
sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil
dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal
dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat,
bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut
memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+
(ferro) menjadi Fe3+ (ferri).
Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh
energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya
Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi:
Nitrosomonas
(NH4)2CO3
+ 3 O2 ——————————>
2 HNO2 + CO2 + 3 H20
+ Energi
Nitrosococcus
1. Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam
metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs.
Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang
utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya
ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk
semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat,
karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
4.1. Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa
diurai menjadi piruvat ———>
gliserol.
Glukosa
diubah ———> gula
fosfat ———> asetilKo-A
———> asam lemak.
Gliserol
+ asam lemak ———>
lemak.
4.2.
Sintesis Lemak dari Protein:
Protein
————————>
Asam Amino
protease
Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu,
setelah itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung
ke asam piravat ———>
Asetil Ko-A.
Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai
menjadi Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat ——>
gliserol ——> fosfogliseroldehid
Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi
membentuk lemak.
Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya
lebih tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3
kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori
saja.
5. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA,
RNA dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah
besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein
adalah suatu polipeptida.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein
tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam
sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi)
yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein".
Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
|