23 Desember 2010 by Encep Hendriadi
Ganggang coklat adalah salah satu
ganggang yang tersusun atas zat warna atau pigmentasinya. Phaeophyta
(ganggang coklat) ini berwarna coklat karena mengandung pigmen xantofis.
Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai
talus (tidak ada bagian akar, batang dan daun), terbesar diantara semua
ganggang ukuran tulusnya mulai dari mikroskopik sampai makroskopik.
Ganggang ini juga mempunyai jaringan transportasi air dan makanan yang
anolog dengan transportasi pada tumbuhan darat, kebanyakan bersifat
autotrof.
Tubuhnya selalu berupa talus yang
multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai
semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama
jenis-jenis yang hidup didaerah beriklim dingin. Sel vegetatif
mengandung kloroplas berbentuk bulat panjang, seperti pita, mengandung
klofil serta xantofil.
Set vegetatif mengandung khloroplast
berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan
khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Cadangan
makanan berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose
dan asam alginat.
Sel-sel ganggang hijau mempunyai
khloroplas yang berwarna hijau, dan mengandung khlorofil a dan b serta
karetinoid. Pada chloroplas terdapat perenoid. Hasil asimilasi berupa
tepung dan lemak, terdiri dari sel-sel yang merupakan koloni berbentuk
benang yang bercabang-cabang, hidupnya ada yang diair tawar, air laut
dan juga pada tanah yang lembab atau yang basah
Setiap organisme
tersusun dari salah satu diantara dua jenis sel yang secara struktural
berbeda, sel prokariotik dan sel eukariotik. Hanya bakteri dan arkhea;
alga hijau biru yang memiliki sel prokariotik. Sedangkan protista,
tumbuhan, jamur dan hewan semuanya mempunyai sel eukariotik
Habitat
Alga/ganggang coklat ini umumnya tinggal
di laut yang agak dingin dan sedang, terdampar dipantai, melekat pada
batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar). Bila di laut yang
iklimnya sedang dan dingin, talusnya dapat mencapai ukuran besar dan
sangat berbeda bentuknya. Ada yang hidup sebagai epifit pada talus lain.
Tapi ada juga yang hidup sebagai endofit.
Pigmen
Pigmen yang terdapat pada ganggang coklat
(Chrysophyta) adalah klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil.
(Fukoxantin) yang terdiri dari violaxantin, flavoxantin, a dan
neofukoxontin b, xantofil memberikan kesan warna coklat pada
chrysophyta.
Berdasarkan tipe pergantian keturunan, phaeophyto di bagi dalam 3 golongan, yaitu:
a) Golongan Isogeneratae
Golongan isogeneratae yaitu golongan
tumbuhan yang memiliki pergiliran keturuan isomorf. Sporofit dan
gametofit mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi tetapi
sitologinya berbeda.
Contoh: Ectocarpus
b) Golongan Heterogenerate
Golongan heterogenerate yaitu golongan
tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang heteromorf. Sporofit
dan gametofitnya berbeda secara morfologi maupun sitologinya.
Contoh: Laminaria
c) Golongan Cyelosporae
Golongan cyelosporae yaitu golongan tumbuhan yang tidak memiliki pergiliran keturunan.
Contoh: Fucus
Alga coklat (Phaeophyta) hanya mempunyai
satu kelas saja yaitu klas phaeophyceae. Thallus dari jenis golongan
phaeophyceae bersel banyak (multiseluler), umumnya mikroskopik dan
mempunyai bentuk tertentu. Sel mengandung promakropora yang berwarna
coklat kekuning-kuningan karena adanya kandungan fukoxontin yang
melimpah. Cadangan makanan berupa laminarin yang beta glukan yang
mengandung manitol. Dinding sel sebagian besar tersusun oleh tiga macam
polimer yaitu selulosa asam alginat, fukan dan fuoidin.
Perkembangbiakan dilakukan secara aseksual dan seksual.
a) Perkembangbiakan secara aseksual
dilakukan oleh zoospora atau aplanospora yang tidak berdinding. Zoospora
mempunyai dua, buah flagella yang tidak sama panjang, terletak dibagian
lateral. Spora dibentuk dalam sporangium yang uniseluler, dinamanakan
sporangia unilokuler. Atau spora yang dibentuk dalam sporangia yang
multiseluler yang disebut sporangium prulilekuler.
b) Perkembanganbiakan seksual dilakukan secara isogamet, anisogamet.
Pembuahan pada alga coklat
Sebelum terjadi pembuahan, layak
anthernazoid mengelilingi sel telur pada ganggang ini terbentuk 8 sel
telur. Biasanya hanya satu antherozoid yang masuk ke sel telur. Dalam
waktu satu jam kedua intinya melebur dan terjadinya inti diploid. Zigot
segera membentuk dinding yang berlendir dan dapat melekat pada substrat.
Zigt membentuk tonjolan yang akan seperti cahaya. Suhu pH dan adanya
zat pengatur di dalam sel telur merupaan faktor perangsang bagi
terjadinya polaritas. Karena adanya cadangan makanan yang cukup di dalam
sel telur. Maka mula-mula pertumbuhan embrionya cepat, tetapi kemudian
pertumbuhan menjadi lambat karena tergantung dari fotosintesis. Tubuh
yang terbentuk bersifat diploid dan pembelahan reduksi terjadi pada
waktu gametogenesis. Jadi daur hidupnya bersifat diplontik.
Dalam daur hidupnya semua phacophyceae
keculai bangsa fucales menunjukkan adanya pergantian keturunan antara
gametofit dan sporofit, yang masing-masing hidup sebagai individu yang
bebas pergantian keturunan tersebut bersifat isomorfik atau
heteromorfik. Sebagian besar dari phaeophyceae pertumbuhannya bersifat
trikhothallik. Pertumbuhan trikhothallik adalah cara pertumbuhan yang
dilakukan oleh sel-sel yang letaknya di bagian basal dari filamea yang
terdapat pada ujung thallas. Sel-sel tersebut aktif membelah.
Sebagian besar phaeophyceae hidup di laut
dan banyak ditemukan di daerah yang beriklim dingin. Sebagian besar
hidup melekat pada substrat karang dan lainnya dan beberapa diantaranya
hidup sebagai epifit.
Ordo Ectocarpales
Ectocarpales mempunyai pergantian
keturunan yang isomorf yaitu tumbuhan sporofit sama dengan tumbuhan
gametofit, talusnya berbentuk cabang-cabang bebas atau saling
berhubungan satu sama lainnya. Hingga membentuk jaringan
pseudoparenkimatik. Alat perkembangbiakan letaknya bebas satu sama lain.
Sporofit menghasilkan zoospora dan spora netral. Sedang gametofit
menghasilkan gamet.
Suku Ectocarpaceae
Marga Ectocarpus
Thallus dari ganggang ini merupakan
filamen yang uniseriate, bercabang banyak. Sel berinti tunggal dan
plastida yang membentuk pita atau piring. Perkembangbiakan dilakukan
oleh zooid yang berflagella 2 buah dan di bentuk di dalam alat
reproduksi yang unilokuler atau plusilokuler. Alat reproduksinya
biasanya terdapat pada ujung-ujung cabang lateral.
Gametofit bersifat homothallik atau
heterothallik. Gambet dibentuk dalam gametangium yang plulilokuler yang
perkembangannya identik dengan perkembangan sporangium yang
prusilokuler. Sel-sel yang terbentuk mengalami metamorfose menjadi gamet
yang berflagella 2 buah. Tipe persatuan gamet adalah isogamik atau
anisogamik.
Bangsa Dietyotales
Sebagian besar dari bangsa ini terdapat
di lautan daerah tropic. Pada ganggang ini spora tidak mempunyai bulu
cambuk. Sporangium beruang satu dan mengeluarkan 4 tetraspora. Pembiakan
seksual dengan oogami. Anteredium yang berkotak-kotak dan oogonium
tidak pada tumbuhan yang berlainan dan tersusun secara berkelompok. Tiap
oogonium merupakan satu sel telur. Gamet jantan mempunyai satu bulu
cambuk yang terdapat pada sisinya. Sporofit dan gametofit bergiliran
dengan beraturan dan keduanya mempunyai talus berbentuk pita yang
bercabang-cabang menggarpu. Misal Dictyota dichotoma yang terbesar di lautan Eropa. Skema pergiliran keturunan Dictyota dichotoma:
Marga Dictyota
Thallus tegak dan berbentuk pita yang
bercabang-cabang, melekat pada suatu substrat dengan perantaraan alat
pelekat yang berbentuk seperti cakram. Thallus terdiri dari 3 lapis.
Lapisan tengah tersusun dari sel-sel besar, terbentuk segi empat dan
berdinding tebal tanpa khromatofora. Kedua berdinding tipis dan
mengandung banyak kromotofora. Pada lapisan ini terdapat banyak
rambut-rambut steril dan tidak berwarna serta dapat mengeluarkan lendir
pada permukaannya.
Perkembangbiakan dilakukan secara
aseksual, dan seksual. Perkembangbiakan aseksual dilakukan oleh
aplanospora yaitu yang tidak bergerak. Dalam satu sporangium hanya
dibentuk 4 aplanospora saja. Perkembangbiakan seksual dilakukan secara
oogami. Gametofit bersifat heterothallik. Alat kelamin terdapat dalam
suatu sorus. Terdapat di kedua permukaan talusnya.
Bangsa Cutleriales
Suku Cutleriaceae
Suku ini hanya mempunyai 2 marga saja,
yaitu zanardinia dan cutleria, zanardinia mempunyai pergantian keturunan
yang gametofit dan sporofitnya identik satu sama lain, sedang gametofit
cutleria tidak identik dengan sporofitnya, hingga pergantian keturunan
dari cutleria bersifat iso morfik. Tetapi kedua marga tersebut mempunyai
kesamaan, yaitu pertumbuhan yang tirkhothallik, sporangia yang uniloker
dan sel-sel kelamin dan betina ukurannya tidak sama.
Marga Cutleria
Cutleria mempunyai gamtofit yang
berbentuk pita yang bercabang, menggarpu yang tidak begitu teratur atau
berbentuk seperti kipas. Pertumbuhan terjadi pada tepi talus bagian atas
yang mempunyai rambut yang uniseriate. Gametofit bersifat
heterothallik. Gametofit jantan mengandung anteridia yang menghasilkan
gamet jantan berbentuk buah pir, berflagellata 2 buah di bagian leteral.
Gametofit betina mengandung gametangia betina yang mengeluarkan gamet
betina yang bentuknya mirip dengan yang jantan. Tetapi ukurannya lebih
besar dan gerakannya lebih lambat.
Bangsa Laminariales
Jenis-jenis yang termasuk dalam bangsa
ini mempunyai sporofit yang dapat dibagi menjadi alat pelekat, tangkai
dan helaian atau lembaran. Pertumbuhan terjadi pada bagian yang
meristematik yang letaknya interkalar dan biasanya terletak diantara
tangkai dan lembaran. Sporofit mempunyai sporangia yang unilokuter dan
terkumpul dalam suatu sorus pada permukaan lembaran. Gametofit dari
laminariales berupa filamen yang mikroskopik. Perkembangbiakan seksual
bersifat oogamik.
Bangsa ini mempunyai 30 marga dengan
kurang lebih 100 jenis yang kesemuanya merupakan penghuni lautan
beriklim dingin. Dari marga ke marga gametrofitnya dapat dikatakan
identik satu sama lain, tetapi sporofitnya mempunyai bentuk yang
beranekaragam. Contoh:
- Macrocystis pyrifera, hidup di daerah kutub selatan. Talusnya dapat mencapai panjang 60
m dengan berat sampai 100 kg. alat pelekatnya seakan-akan mempunyai
kuku untuk berpegangan erat-erat. Sumbu talus bebas, mempunyai
cabang-cabang talus berbentuk lembaran yang bergantungan, kadang-kadang
sampai 3 m panjangnya hingga dengan itu talus dapat terapung pada
permukaan laut.
- Lessonia,sp mempunyai talus yang bentuknya seperti pohon palma.
- Laminaria cloustoni, banyak
terdapat di laut utara, panjangnya sampai 5 m. pangkal talus setebal
lengan dan umurnya tahunan, bagian atas menyerupai daun atau mempunyai
lembaran-lembaran menjari yang setiap tahun diperbaharui. Menjelang
berakhirnya musim dingin terjadi pertumbuhan di bagian tengah dari
pangkal lembaran-lembaran tadi dan terbentuklah lembaran-lembaran baru.
Warga Laminaria
Alat pelekat sporofit umumnya berupa
cabang-cabang yang dikhotom disebut haptera. Tangkai tidak bercabang
silindris atau agak memipih, diujung tangkai ini terdapat helaian yang
utuh atau terbagi kearah vertikal menjadi beberapa segmen. Tangkai
terdiri dari medula dan korteks yang dikelilingi oleh selapis sel yang
menyerupai sel epidermis. Sporofit mempunyai sporongia yang unilokuler
dan terdapat pada perunukan helaian. Sporangia berbentuk ganda.
Pada laminaria saccharina, penentuan
jenis kelamin gametofit terjadi pada saat pembelahan reduksi, setengah
dari zoospora akan tumbuh menjadi gametofit betina sedang lainnya akan
membentuk gametofit jantan. Gametongia akan dibentuk setelah gametofit
mencapai 2-3 sel. Terjadi pembuahan tergantung langsung pada suhu.
Bangsa Fucales
Ganggang ini merupakan penyusun utama
vegetasi lautan di daerah dingin. Pembiakan generatif dengan oogami,
pembiakan vegetatif tidak ada.Thallus
dari ganggang ini bersifat diploid, pembelahan reduksi (meiosis)
terjadi pada saat gametogenesis alat kelamin terdapat di dalam
konseptakel. Dalam daur hidupnya, ganggang ini tidak menunjukkan adanya
pergiliran keturunan.
Suku Fucaceae
Ganggang ini banyak ditemukan hidup di
air laut maupun air tawar. Focus yang sudah berumur beberapa tahun
mempunyai talus berbentuk pita yang di tengah-tengahnya diperkuat oleh
rusuk tengah. Bentuknya kaku dank eras seperti kulit.
Marga Fucus
Fucus hidup di daerah beriklim dingin di
belahan bumi utara. Fucus berwarna coklat tua. Berbentuk pita yang
bercabangdi khotom dengan suatu rusuk tengah, melekat pada karang dengan
suatu alat pelekat. Beberapa jenis dari fucus ini mempunyai gelembung
udara di dalam tubuhnya untuk menyimpan udara hingga membantu
keterapungannya letak dari gelembung udara biasanya berpasangan kanan
dan kiri. Ujung cabang-cabang menggelembung dan mengandungkoseptakel,
tempat konseptakel berkumpul tersebut dinamakan reseptakel, secara
anatomi, talus tersusun atas meristaderm, korteks dan medula. Di
dalamnya terdapat oogonium, anteredium, dan benang-benang mandul
(parafisis). Anteredium berupa sel-sel berbentuk jorong, duduk rapat
satu sama lain pada benang-benang pendek yang bercabang-cabang. Tiap
anteredium menghasilkan 64 spermatozoid. Suatu spermatozoid terutama
terdiri dari bahan inti, suatu bintik mata dan 2 bulu cambuk pada
sisinya. Bulu cambuk yang pendek menghadap ke muka dan mempunyai
rambut-rambut mengkilat. Oogonium berupa suatu badan yang duduk diatas
tangkai, terdiri dari 1 sel saja dan mengandung 8 sel telur. Zigot lalu
membentuk dinding selulose dan pectin, melekat pada suatu substrat dan
tumbuh menjadi individu yang diploid.
Familia Sargassaceae
Sargassum terdapat di laut daerah tropik
atau subtropik di belahan bumi bagian selatan. Akan tetapi fragmen yang
terputus terbawa arus melintas laut atlantik ke daerah yang beriklim
dingin di benua Eropa. Jenis-jenis yang banyak sekali tumbuh di
sepanjang pantai Australia, India, Srilangka, Jepang, China dan
Indonesia. Di Jepang Sargassum enerya banyak dijadikan hiasan dan bahan makanan.
Talus dari sargassum mempunyai morfologi
yang kompleks, sepintas lalu memberi kesan seakan-akan tubuhnya
mempunyai akar, batang, dan daun pada bagian tangkainya terdapat banyak
cabang-cabang lateral yang menyerupai daun sering disebut filoid. Di
dekat filoid ini terdapat gelembung udara dan juga reseptakel yang
mengandung konseptakel. Daur hidup bersifat diplontik.
Susunan sel
Pada phaeophyta umumnya
dapat ditemukan adanya dinding sel yang tersusun dari tiga macam
polimer yaitu selulosa, asam alginat, fukan dan fukoidin. Algin dari
fukoidin lebih kompleks dari selulose dan fukoidin lebih kompleks dari
selulose dan gabungan dan keduanya membentuk fukokoloid. Dinding selnya
juga tersusun atas lapisan luar dan lapisan dalam, lapisan luar yaitu
selulosa dan lapisan dalam yaitu gumi. Tapi kadang-kadang dinding selnya
juga mengalami pengapuran. Inti selnya berinti tunggal yang mana pana
pada pangkal berinti banyak.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan.
Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel
dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi
struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang
masuk ke dalam sel.Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen,
tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel
sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).
Cadangan Makanan
Cadangan makanan pada Phaeophyta berupa
laminarin, yaitu sejenis karbohidrat yang menyerupai dekstrin yang lebih
dekat dengan selulose dari pada zat tepung.selain laminarin juga
ditemukan manitol minyak dan zat-zat lainnya.
Alat Gerak
Alat gerak pada Phacophyta benepa jlagel
yang terletak pada sel-sel perkembangbiakan dan letaknya lateral.
Berjumlah dua yang heterokon dan terdapat di bagian samping badannya
yang berbentuk pir atau sekoci. Pada waktu bergerak ada yang panjang
mempunyai rambut-rambut mengkilat menghadap kemuka dan yang pendek
menghadap ke belakang. Dekat dengan keluarga flogel terhadap bintik mata
yang berwarna kemerah-merahan.
Perkembangbiakan
Perkembangbiakan pada Phaeophyta dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
- Perkembangbiakan secara vegetatif dengan fragmentasi
- Perkembangbiakan secara sporik dengan membentuk spora
Dilihat dari sporangiumnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a) Pembentukan Unilokuler, dimiliki oleh anggota Phaeophyta yang uniseluler
Terjadi dari sel terminal dengan cabang
pendek yang membesar. Sporangia muda berbentuk bulat panjang atau bulat
telur. Ukurannya lebih kecil dari sel semula. Inti tunggal mengalami
pembelahan meioses kemudian diikuti pembelahan mitosis sehingga
dihasilkan 32-64 inti. Selanjutnya terjadilah celah-celah yang membagi
proteplas yang berinti satu. Masing-masing protoplas mengalami
metamorfose membentuk zoospora perflagel dua yang terletak di bagian
lateral dengan panjang flagel yang tidak sama. Flagel yang pendek
diarahkan ke belakang, flagel yang panjang diarahkan kedepan.
b) Pembentukan plurilokuler dimiliki oleh anggota phaeophyta yang multiseluler
Berasal dari sel terminal yang pendek.
Ukurannya relatif besar dan terjadi pembelahan tranversal secara
berulang-ulang yang akhirnya dihasilkan 6-12 sel.pembelahan vertikal
dimulai dari deretan sel bagian tengah dan kemudian terbentuklah kubus
yang letaknya teratur sebanyak 20-40 deretan. Protoplas pada
masing-masing sel mengalami sultamorfosa menjadi zoospora yang memiliki 2
stagel. Diikuti dengan talus yang bersifat diploid dan terbentuklah
sporangia yang bersifat unilokuler dan atau plorilokuler.
- Perkembangbiakan secara gametik, gametangium dimiliki oleh
sporangium yang plurilokuler. Gamet akan membentuk zoogamet dengan
cara:
- Isogami yaitu gamet yang bentuk dan ukurannya sama (belum dapat dibedakan mana jantan dan mana betina). Contoh: ulva
- Anisogami: gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama (gamet
betina memiliki ukuran besar dan gamet jantan memiliki ukuran kecil).
Contoh: codium
- Oogami: jenis anisogami dengan gamet jantan yang aktif. Contoh: volvox
Contoh-Contoh Phaephyta
- Sargassum binderi (Sonder)
Nama latin : Sargassum binderi
Spesifikasi : Batang gepeng (1,5 mm),
halus licin, tinggi mencapai sekitar 60 cm, percabangan "alternate”
teratur, oppsite (kiri-kana). Cabang utama yang pendek (1-2 cm) diatas
holdfast. Daun lonjong, pinggir bergerigi, panjang 5 cm, lebar 1 cm
ujung runcing.
Sebaran : Tubuh pada substrat batu
umumnya di daerah rataan terumbu dekat bagian ujung luar yang terkena
gerakan air relatif lebih kuat dan konstan.
Potensi : Belum banyak dimanfaatkan, kandungan kimia sama dengan jenis sargassum lainnya.
Nama latin : Sargassum Polycystum C.A Argadh
Spesifikasi : Ciri-ciri umum. Thallia
silidris berduri-duri kecil merapat hodfast membentuk cakram kecil
dengan diatasnya secara karaktersitik terdapat perakaran/stolon yang
rimbun berekspansi ke segala arah. Batang pendek dengan percabangan
utama tumbuh rimbun.
Sebaran : Algae yang kosmopolitan di
daerah tropis hingga subtropis. Bukan merupakan algae endemic perairan
Indonesia tetapi banyak ditemukan di perairan nusantara terutama di
Kalimatan.
Potensi : Bisa dimanfaatkan sebagai bahan esktraksi alginat. Manfaat lainnya belum diketahui. Tidak dibudidayakan.
- Turbin Conoides (J. Agardh)
Nama Latin : Turbinaria Conoides (J. Argadh) Kuetzing
Nama Daerah : Rumput Coklat Corong
bSpesifikasi : Batang silindris, tegak,
kasar, terdapat bekas-bekas percabangan, Holdfast berupa cakram kecil
dengan terdapat perakaran yang berkspansi radial. Percabangan berputar
sekeliling batang utama. Daun merupakan kesatuan yang terdiri dari
tangkai dan lembaran.
Sebaran : Umumnya terdapat di daerah rataan terumbu, menempel pada batu. Tersebar luas di perairan Indonesia.
Potensi : Algae ini mengandung alginat dan iodin. Potensi eksport ke Jepang.
Peranan Ganggang Coklat (Phaeophyta)
Adapun peranan ganggang coklat dalam kehidupan yaitu:
- Ganggang coklat dapat dimanfaatkan dalam industri makanan
- Phaeophyta sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam dunia
industri tekstil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan
industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan
senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk susu dan makanan
yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri
farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuat bahan biomaterial
untuk teknik pengobatan.
- Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan
mineral seprti potasium dan hormon seperti auxin dan sylokinin yang
dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan
berbuah.
- Macrocytis Pyrifers menghasilkan iodine (unsur yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit gondok).
- Laminaria, Fucus, Ascophylum dapat menghasilkan asam alginat.
Alginat biasanya digunakan sebagai pengental pada produk makanan
(sirup, salad, keju, eskrim) serta pengentalan dalam industri (lem,
tekstil, kertas, tablet antibiotik, pasta gigi) dan pengentalan produk
kecantikan (lotion, krim wajah).
- Macrocytis juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya komponen Na, P, N, Ca.
|